SELAMAT DATANG DI ARALE BLOGSPOT
TERIMA KASIH SUDA BERKUNJUNG KE ARALE BLOGSPOT.COM KOMENTAR ANDA ADALAH INSPIRASI DAN MOTIVASI ARALE UNTUK MENGEMBANGKAN BLOG INI

Selasa, 31 Mei 2011

Macam Pola Pengaliran Yang Utama

1. Pola Dendritis
Ciri-ciri dari pola pengaliran ini, bahwa anak-anak sungainya bermuara pada induk sungai secara tidak teratur, yaitu membentuk sudut yang berlain-lainan dan tidak tentu besarnya. Ada yang membentuk sudut lancip (beberapa macam), sudut siku-siku dan sudut tumpul yang meliputi beberapa macam pula meskipun pada umumnya kurang dari 90º.

Pola ini terdapat pada daerah yang uniform dan menunjukkan tidak adanya pengaruh struktur. Seringkali pada batuan sedimen yang horizontal atau di daerah yang berbatuan beku, tetapi dapat pula terjadi pada batuan metamorf.

2. Pola Pinnate
Pola ini merupakan bentuk khusus dari pola dendrites. Ciri-cirinya adalah anak-anak sungainya hampir sejajar dengan induk sungai, dan bermuara pada sungai induk dengan membentuk sudut lancip. Ini menunjukan kecuraman lereng yang besar. Jadi daerah dengan pola pengaliran ini mempunyai kemiringan yang curam.

3. Pola Trellis
Kata ‘trellis’ berarti terali atau jari-jari. Sungai memperlihatkan letak yang paralel menurut stike topografi dengan anak-anak sungai sekunder bergabung kepada induk sungainya membentuk sudut tegak terhadap sungai-sungai yang parallel. Bentuk yang khusus dari pola ini adalah fault trellic pattern, yang menyebabkan lapisan yang keras berdampingan dengan lapisan yang lunak.

4. Pola Radial atau Menyebar
Pola ini menunjukan penyebaran sungai dari suatu puncak, seperti pada kubah, gunung api, bukit terpencil, dan lain-lain.

5. Barded Dreainage Pattern
Kata ‘barded’ (bhs,. Inggris) berarti berduri, berkait, beruit. Pola semacam ini hanya meliputi daerah aliran hulu dari suatu sungai. Anak-anak sungai bergabung dengan induk sungai membentuk sudut yang meruncing ke arah hulu. Kebanyakan terjadi sebagai akibat dari pembajakan sungai (stream piracy).

6. Pola Sejajar
Pola sejajar terdapat pada lereng yang sangat curam, karena sungai tidak sempat membuat kelokan-kelokan yang disebabkan oleh pengaliran yang sangat deras.

7. Pola Rektanguler (rectangular pattern)
Kata ‘rectangular’ berarti seperti empat persegi panjang. Pada pola ini, sungai induk dengan anak-anak sungainya membelok dengan membentuk sudut 90º. Bentuk itu memperlihatkan pengaruh retakan atau sistem patahan. Sejenis dengan pola ini ialah pola engulat (angulate pattern), yang terjadi apabila perpotongan antara retakan atau patahan itu tidak tegak lurus, melainan membentuk sudut miring.

8. Pola Melingkar
Pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lanjut dan dikelilingai oleh lapisan yang berganti-ganti antara keras dan lunak. Pada keseluruhan pola ini hampir membentuk cincin.

9. Deranged Drainage Pattern
Arti yang sebenarnya dari kata ‘derange’ (bhs,. Inggris) adalah kacau. Nama ‘reranged’ kepada pola aliran yang tidak teratur, yang mengalir keluar – masuk danau atau rawa, dan hanya mempunyai anak sungai yang pendek. Daerah di antara sungai itu berawa-rawa, dan sungai-sungai yang ada di daerah itu merupakan penghubung yang melalui rawa tadi.

10. Pola Kompleks
Pola pengaliran disebut pola kompleks apabila menunjukan variasi-variasi, sehingga tidak bisa digolongkan dalam salah satu pola yang telah dibicarakan.

11. Pola teranyam
Kata ‘braid’ (bhs,. Inggris) berarti mengayam. Pada pola ini, sungai terpecah-pecah oleh sungai, sebagai akibat dari pengendapan yang terjadi oleh berkurangnya daya angkut sungai. Pengendapan semacam itu akan terjadi apabila sungai yang mengalir pada permukaan lereng yang miring, tiba-tiba mencapai dataran, sehingga butiran-butiran batuan yang kasar akan segera diendapkan, sedangkan yang halus terus diangkut ke bagian hilir.

1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites