SELAMAT DATANG DI ARALE BLOGSPOT
TERIMA KASIH SUDA BERKUNJUNG KE ARALE BLOGSPOT.COM KOMENTAR ANDA ADALAH INSPIRASI DAN MOTIVASI ARALE UNTUK MENGEMBANGKAN BLOG INI

This is arale blogspot

agan-agan sebelum membaca artikel arale, agan-agan harus fit agar tidak bosan membacanya soalnya arale baru belajar ngeblog

This is arale blogspot

agan-agan sebelum membaca artikel arale, agan-agan harus fit agar tidak bosan membacanya soalnya arale baru belajar ngeblog

This is arale blogspot

agan-agan sebelum membaca artikel arale, agan-agan harus fit agar tidak bosan membacanya soalnya arale baru belajar ngeblog

This is arale blogspot

agan-agan sebelum membaca artikel arale, agan-agan harus fit agar tidak bosan membacanya soalnya arale baru belajar ngeblog

This is arale blogspot

agan-agan sebelum membaca artikel arale, agan-agan harus fit agar tidak bosan membacanya soalnya arale baru belajar ngeblog

Selasa, 31 Mei 2011

Macam Pola Pengaliran Yang Utama

1. Pola Dendritis
Ciri-ciri dari pola pengaliran ini, bahwa anak-anak sungainya bermuara pada induk sungai secara tidak teratur, yaitu membentuk sudut yang berlain-lainan dan tidak tentu besarnya. Ada yang membentuk sudut lancip (beberapa macam), sudut siku-siku dan sudut tumpul yang meliputi beberapa macam pula meskipun pada umumnya kurang dari 90º.

Pola ini terdapat pada daerah yang uniform dan menunjukkan tidak adanya pengaruh struktur. Seringkali pada batuan sedimen yang horizontal atau di daerah yang berbatuan beku, tetapi dapat pula terjadi pada batuan metamorf.

2. Pola Pinnate
Pola ini merupakan bentuk khusus dari pola dendrites. Ciri-cirinya adalah anak-anak sungainya hampir sejajar dengan induk sungai, dan bermuara pada sungai induk dengan membentuk sudut lancip. Ini menunjukan kecuraman lereng yang besar. Jadi daerah dengan pola pengaliran ini mempunyai kemiringan yang curam.

3. Pola Trellis
Kata ‘trellis’ berarti terali atau jari-jari. Sungai memperlihatkan letak yang paralel menurut stike topografi dengan anak-anak sungai sekunder bergabung kepada induk sungainya membentuk sudut tegak terhadap sungai-sungai yang parallel. Bentuk yang khusus dari pola ini adalah fault trellic pattern, yang menyebabkan lapisan yang keras berdampingan dengan lapisan yang lunak.

4. Pola Radial atau Menyebar
Pola ini menunjukan penyebaran sungai dari suatu puncak, seperti pada kubah, gunung api, bukit terpencil, dan lain-lain.

5. Barded Dreainage Pattern
Kata ‘barded’ (bhs,. Inggris) berarti berduri, berkait, beruit. Pola semacam ini hanya meliputi daerah aliran hulu dari suatu sungai. Anak-anak sungai bergabung dengan induk sungai membentuk sudut yang meruncing ke arah hulu. Kebanyakan terjadi sebagai akibat dari pembajakan sungai (stream piracy).

6. Pola Sejajar
Pola sejajar terdapat pada lereng yang sangat curam, karena sungai tidak sempat membuat kelokan-kelokan yang disebabkan oleh pengaliran yang sangat deras.

7. Pola Rektanguler (rectangular pattern)
Kata ‘rectangular’ berarti seperti empat persegi panjang. Pada pola ini, sungai induk dengan anak-anak sungainya membelok dengan membentuk sudut 90º. Bentuk itu memperlihatkan pengaruh retakan atau sistem patahan. Sejenis dengan pola ini ialah pola engulat (angulate pattern), yang terjadi apabila perpotongan antara retakan atau patahan itu tidak tegak lurus, melainan membentuk sudut miring.

8. Pola Melingkar
Pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lanjut dan dikelilingai oleh lapisan yang berganti-ganti antara keras dan lunak. Pada keseluruhan pola ini hampir membentuk cincin.

9. Deranged Drainage Pattern
Arti yang sebenarnya dari kata ‘derange’ (bhs,. Inggris) adalah kacau. Nama ‘reranged’ kepada pola aliran yang tidak teratur, yang mengalir keluar – masuk danau atau rawa, dan hanya mempunyai anak sungai yang pendek. Daerah di antara sungai itu berawa-rawa, dan sungai-sungai yang ada di daerah itu merupakan penghubung yang melalui rawa tadi.

10. Pola Kompleks
Pola pengaliran disebut pola kompleks apabila menunjukan variasi-variasi, sehingga tidak bisa digolongkan dalam salah satu pola yang telah dibicarakan.

11. Pola teranyam
Kata ‘braid’ (bhs,. Inggris) berarti mengayam. Pada pola ini, sungai terpecah-pecah oleh sungai, sebagai akibat dari pengendapan yang terjadi oleh berkurangnya daya angkut sungai. Pengendapan semacam itu akan terjadi apabila sungai yang mengalir pada permukaan lereng yang miring, tiba-tiba mencapai dataran, sehingga butiran-butiran batuan yang kasar akan segera diendapkan, sedangkan yang halus terus diangkut ke bagian hilir.

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Sungai adalah masa air yang secara alami mengalir pada suatu lembah, sedangkan lembah dapat dikatakan sebagai bentukan permukaan bumi yang negativ, memanjang hasil pengirisan oleh air yang mengalir yang membentuk ukurannya bermacam-macan, digunakan oleh sungai baik mengalir secara permanen (tetap) atau sewaktu-waktu.

Suatu sungai dengan anak-anak sungainya merupakan saluran air yang mengalir dalam suatu daerah aliran sungai, yaitu keseluruhan daerah yang berpelepasan ke sungai yang bersangkutan beserta anak-anak sungainya. Biasanya daerah aliran sungai (disingkat dengan kata DAS) diberi nama sesuai dengan nama induk atau anak sungai yang mengalir di daerah tersebut.

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai pelaku pemanfaat sumber daya alam tersebut. DAS di beberapa tempat di Indonesia memikul beban amat berat sehubungan dengan tingkat kepadatan penduduknya yang sangat tinggi dan pemanfaatan sumberdaya alamnya yang intensif sehingga terdapat indikasi belakangan ini bahwa kondisi DAS semakin menurun dengan indikasi meningkatnya kejadian tanah longsor, erosi, sedimentasi, banjir, dan kekeringan. Disisi lain tuntutan terhadap kemampuannya dalam menunjang system kehidupan, baik masyarakat di bagian hulu maupun hilir demikian besarnya.
Selain sebagai sistem ekologi yang bersifat kompleks, DAS juga dapat dianggap sebagai system hidrologi. Sebagai suatu sistem hidrologi, maka setiap ada masukan (input) ke dalam system tersebut dapat dievaluasi proses yang telah dan sedang berlangsung dengan melihat keluaran (output) dari sistem. Dalam sistem hidrologi DAS, komponen masukan terdiri atas curah hujan sedang komponen keluaran terdiri atas debit aliran dan muatan sedimen, termasuk unsur hara dan bahan pencemar di dalamnya. DAS yang terdiri atas komponen-komponen vegetasi, tanah, topografi, air/sungai, dan manusia dalam hal ini berlaku sebagai prosesor.

Antara dua daerah aliran yang berdampingan terdapat suatu batas, yang dinamakan batas aliran sungai (streamdevide atau waterehed). Daerah aliran hulu adalah daerah yang mengalami erosi vertical lebih dominan. Di sini daerah alirannya bergunung-gunung atau berbukit-bukit dengan pengaliran sungai yang deras, banyak jeram, dan di dasar lembah tampak batu-batu berbongkah besar yang kadang-kadang bersudut lancip. Lembahnya sempit dan umumnya bertepikan tebing-tebing yang curam.

Daerah aliran tengah adalah daerah dengan bagian lembah yang mengalami erosi vertical dan erosi lateral kira-kira sama kuat. Sedangkan daerah aliran hilir ditandai oleh pengairan yang lambat sekali.

Setiap sungai memiliki pola pengaliran yang berbeda-beda. Pola pengairan dapat didefinisikan sebagai hasil dari bentuk keseluruhan dari system jaringan sungai berserta anak-anak sungainya yang terdapat di suatu daerah.

Dalam pembentukannya ada beberapa faktor yang berpengaruh, yaitu :
1. Kemiringan lereng-lereng pada DAS.
2. Perbedaan kekerasan batuan.
3. Struktur batuan.
4. Diastropisma yang baru/resen (recent).
5. Sejarah geologi dan geomorfologi DAS.

Pengertian Geomorfologi

Geomorfologi ialah ilmu yang mempelajari tentang bentukan di permukaan bumi baik di atas maupun di bawah permukaan laut (dpl) dan menekankan pada genesis dan perkembangan serta konteks dan kekurangannya. Geomorfologi selama abad ke-17 hanya mendeskripsikan tentang bentukan-bentukan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, misalnya deskripsi kualitatif biasanya mendeskripsikan tentang bentukan-bentukan lahan biasanya hanya dengan istilah-istilah kualitatif saja. Misalnya saja bentuk lereng, cekung ataupun lurus. Perubahan dari kualitatif menjadi kuantitatif karena ditemukannya alat-alat pengukur, misalnya deskripsi kuantitatif kemiringan lereng 20º, ketinggian puncak gunung mencapai 1500 meter dpl.

Geomorfologi statis ialah geomorfologi yang hanya berpusat pada bentukan yang ada namun tidak memperhatikan proses perubahan yang terjadi, sedangkan pada akhir abad ke-17 muncul pemahaman tentang konsep proses bentukan. Tokoh-tokoh yang terkenal pada saat itu ialah:

a. Ibnu Sina dan Leonardo Da Vinci
Beliau menjelaskan tentang proses erosi misalnya yang disadari oleh para ahli pertanian atau bangunan. Selain itu proses pemahaman yang menyebabkan bentukan-bentukan yang ada dipermukaan bumi ini mengalami perubahan terhadap proses yang telah terjadi pada masa lalu yang mulai dilakukan orang.

b. Catastrophism
Beliau mengemukakan tentang teori catastrophisme atau disebut juga teori mala petaka. Teori ini menjelaskan tentang proses pembentukan bentang alam pada saat itu. Menurut teori ini bentuk muka bumi disaksikan mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama.

c. Hutton (1726 - 1797)
Pada awal abad ke-18 Hutton telah berfikir perubahan besar dalam pandangan pembentukan bentang alam. Teori ini biasanya dikenal dengan nama teori Uniformitarianism yang menjelaskan tentang semua bentukan alam tidak terbentuk secara revolusi dengan melalui penciptaan baru tetapi terjadi oleh proses yang sama sepanjang waktu, hanya kecepatan dan kekuatannya saja yang berbeda.

Proses yang terjadi di permukaan bumi dibedakan oleh iklim, dan berdasarkan ciri-cirinya, misalnya; saja iklim, iklim mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

d. W. M. Davis
Beliau mengemukakan tentang konsep siklus yang terjadi pada periode ini. Study Geomorfologi pada saat itu tertuju kepada hal-hal yang faktual dan fungsional, biasanya hal-hal yang dipelajarinya merupakan fakta, bukan hanya sekedar imajinasi belaka. Disamping materi yang dipelajari mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia.


Batasan Geomorfologi
Batasan tentang geomorfologi tidak terlepas dari apa yang menjadi objek kajiannya, bisa dilihat dari asal kata yang membentuknya. Atas dasar tersebut Geomorfologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.

Objek yang menjadi studi Geomorfologi tidak hanya dipelajari dalam bentuk-bentukan yang ada, tetapi dipelajari juga bagaimana hubungan bentukan dan proses atau genesis dalam suatu system bentang alam serta apa manfaat yang dipelajari bagi kepentingan hidup manusia dalam geomorfologi dilakukan penafsiran bentuk dan proses atau genesisnya dalam masa sekarang ataupun masa lampau.

Melihat proses terjadinya bentukan yang kita lihat sekarang, misalnya suatu macam bentukan yang terjadi oleh proses yang berlainan, misalnya saja; suatu deretan pegunungan bisa terjadi oleh proses lipatan atau patahan.

BENTUKAN LAHAN

Bentukan lahan dalam geomorfologi dibagi menjadi 8 (delapan) macam bentukan:

1.Bentukan Fluvial
Proses pembentukan fluvial ialah proses bentukan dari sungai biasanya terjadi pembentukan ini dari hulu menuju hilir. Contoh dari Geomorfologi fluvial ialah terjadi banjir di Jakarta yang berasal dari curah hujan yang jatuh, mula-mula tanah dibuat jenuh oleh air yang kemudian membasahi tanah dan terjadilah banjir.

2.Bentukan Marine
Erosi yang terjadi karena adanya gelombang, misalnya pada saat terjadi badai dan tsunami. Beberapa pengaruh lainnya adalah sebagai berikut:

a). Jenis dan daya tahan batuan,
b). Struktur batuan,
c). Stabilitas pantai,
d). Terbuka atau tidaknya pantai terhadap pengarus gelombang,
e). Kedalaman laut di depan pantai, dan
f). Banyak sedikitnya dan besar kecilnya materi-meteri sebagai alat
pengikis yang di angkut oleh gelombang.

Hasil dari bentukan erosi marine ada beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:

a.Chiff,
b.Relung,
c.Marien Cut Terrace dan Teras pasang naik
d.Telik dan Semenanjung
e.Lemnab melayang
f.Gua pantai,
g.Gerbak laut, dan
h.Tiang.


3.Bentukan Denudasional
Proses pembentukan Denudasional terjadi karena adanya proses perusakan secara lambat dan terus-menerus.

4.Bentukan Vulkanik
Bentukan vulkanik merupakan bentukan indogen. Proses ini terjadi di pantai karena disebabkan adanya gunung api.

5.Bentukan Glasial
Bentukan ini terjadi karena adanya proses eksogen biasanya terjadi di pantai dan terdapat di daerah beriklim dingin, biasanya keadaannya sama dengan pantai alluvial dan pantai delta.

6.Bentukan Struktural
Misalnya bentukan bertruktur kubah biasanya berbentuk elips yang menghasilkan bentukan topografi yang khas, dan dipengaruhi oleh kemiringan lapisan-lapisan batuan dan tingkat erosi yang terjadi di daerah itu.

7.Bentukan Angin
Angin merupakan sebagian faktor pengangkut, pengikis, dan pengendap. Pengangkutan dan pemindahan bahan-bahan lepas oleh angin dari permukaan bumi dinamakan defiasi.

Cara pengangkutan oleh angin dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
1.Suspensi; Yaitu, pengangkutannya hanya terjadi pada pengangkutan debu halus.
2.Lompatan; Yaitu, yang disebabkan oleh adanya tiupan angin yang bergerak di atas muka bumi.
3.Rayapan permukaan; Misalnya, rayapan butiran-butiran pasir dan kerikil yang terjadi sebagai akibat tubrukan butiran-butiran yang berpindah-pindah dan melompat-lompat.

Kebutuhan Air Bersih danTimbulan Air Buangan Fasilitas Domestik


Dalam menentukan sistem pengolahan dan pengelolaan air buangan perlu didasarkan pada suatu kriteria yang telah ditentukan. Kriteria dasar pemilihan sistem pengolahan air buangan yang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi dan fisik kota, baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam timbulan air buangan diantaranya:
Ø  Kepadatan penduduk atau pertambahan penduduk
Ø  Suplai air bersih
Ø  Kondisi iklim
Ø  Kecocokan dan tepat guna
Ø  Kebiasaan dan pola hidup
Ø  Keadaan sosial ekonomi
Secara tidak langsung faktor-faktor diatas dapat mempengaruhi timbulan air buangan yang signifikan, sehingga kita dapat mendeteksi dan mencari solusi dalam menaggulangi dan memprediksi dari faktor-faktor tersebut.

Untuk dapat mengetahui standar air minum domestik dapat dilihat dari tabel berikut:


Standar Air Minum Domestik
Jenis Rumah
Standar Kebutuhan Air bersih (liter/orang/hari)
Permanen
150
Semi permanen
60
Tidak permanen
40
Sumber: Lembar tugas PAB

Adapun jenis rumah, perbandinagn kepadatan dan persentase pelayanan air buangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jenis Pemukiman Penduduk Kota Kembang
Jenis Rumah
Perbandingan Kepadatan
Rencana Persentase Pelayanan Air Buangan (%)
Permanen
4
40
Semi permanen
2
25
Tidak permanen
1
15
Sumber: Lembar tugas PAB

            Dalam memperhitungkan timbulan air buangan domestik perlu memperhatikan, beberapa faktor:
Ø  Jenis rumah
Ø  Jumlah penduduk pada tahun proyeksi (jiwa)
Ø  Standar kebutuhan air minum (liter/orang/hari)
Ø  Persentase pelayanan air buangan (%)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

Sistem yang dipilih adalah sistem yang mempunyai kriteria tepat, baik secara fisik sosial atau perekonomian; selain itu sistem harus mampu menciptakan tingkat higienis dan kenyaman masyarakat serta menjaga keberlangsungan lingkungan dimasa depan.

Secara umum pengelolaan air buangan yaitu sistem:

v Sistem off-site ( terpusat )

Adalah sistem dimana air limbah dari seluruh daerah pelayanan dikumpulkan dalam riol pengumpul, kemudian dialirkan ke dalam riol kota menuju tempat pengolahan dan baru dibuang ke badan air penerima. Sistem sanitasi off-site mempunyai beberapa teknologi yang sering digunakan, antara lain:

1. Conventional Sewerage,

2. Shallow Sewers

3. Small bore sewer dengan pengolahan

v Sistem on-site ( setempat)

Adalah sistem dimana air limbah tidak dikumpulkan dalam satu tempat, tetapi masing-masing yang mengeluarkan air buangan membuat sendiri sistem pengelolaannya, kemudian di buang ke badan air penerima. Sistem ini biasa sering dipakai, antara lain:

1. Cubluk,

2. Aquaprivy dan

3. Septik Tank

Gabungan sistem ini membutuhkan tempat penyaluran, pembuangan dan pengolahan

Beberapa keuntungan dan kerugian sistem sanitasi setempat (On-Site) adalah:

Keuntungan:

* Biaya konstruksi relatif rendah
* Teknologi yang digunakan cukup sederhana
* Operasi dan pemeliharaan umumnya merupakan tanggung jawab pribadi
* Dapat menggunakan bahan / material setempat
* Tidak berbau dan cukup higienis jika pemeliharaannya baik
* Hasil dekomposisi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.

Kerugian:

* Tidak cocok diterapkan disemua daerah (tidak cocok untuk daerah dengan kepadatannya tinggi, muka air tanah tinggi dan permeabilitas tanah rendah)
* Memerlukan lahan yang luas
* Sistem ini tidak diperuntukkan bagi limbah dapur, mandi dan cuci karena volumenya kecil, sehingga limbah cair dari dapur dan cuci akan tetap mencemari saluran drainase dan badan-badan air yang lain.
* Bila pemeliharaannya tidak dilakukan dengan baik, akan dapat mencemari air tanah dan sumur dangkal.
* Pelayanan terbatas

Sedangkan keuntungan dan kerugian bila menggunakan sistem sanitasi terpusat (Off-Site) adalah :

Keuntungan:

* Memberikan pelayanan lebih aman, nyaman dan menyeluruh.
* Menampung semua air buangan rumah tangga sehingga pencemaran terhadap saluran drainase dan badan air lainnya serta air tanah dapat dihindari.
* Cocok diterapkan di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk menengah sampai tinggi.
* Tahan lama dikarenakan sistem ini dibuat dengan periode perencanaan tertentu.
* Tidak memerlukan lahan (permukaan) yang luas, sebab jaringan pipa ditanam di dalam tanah.

Kerugian:

* Biaya investasi jaringan sangat tinggi
* Memerlukan teknologi yang memadai untuk membangun dan memelihara sistem
* Instalasi lebih rumit sehingga memerlukan perencanaan yang tepat.
* Keuntungan baru bisa dicapai sepenuhnya setelah sistem dapat dimanfaatkan / digunakan oleh seluruh penduduk di daerah pelayanan.
* Sistem jaringan pipa yang luas memerlukan perencanaan dan pelaksanaan jangka panjang.

Masing-masing teknologi yang digunakan dalam sistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Convensional Sewerage

Dalam sistem ini air buangan (dalam hal ini air dan lumpur tinja) akan masuk ke dalam saluran. Jaringan pipa air buangan tidak selamanya sesuai dengan kondisi perkotaan di Indonesia. Dan untuk melaksanakan sewerage di daerah perkotaan yang kepadatannya tinggi tidaklah mudah.

Kompleks perumahan baru dan pusat perdagangan atau industri adalah tempat yang paling sesuai untuk sistem sewerage ini. Conventional Sewerage sebaiknya dipilih antara lain:

1. Bila mayoritas rumah tangga sudah memiliki sambungan air bersih.
2. Bila teknologi sanitasi setempat tidak layak.
3. Di daerah pemukiman baru dimana mereka mampu membiayai sewerage dan sebaiknya dilengkapi dengan IPAL.
4. Untuk daerah yang kemiringannya 1% perlu diselidiki adanya kemungkinan untuk mengembangkan saluran drainase yang ada dan menggunakannya sebagai sewerage gabungan.

Small Bore Sewer

Small Bore Sewer (SBS) merupakan sistem yang sesuai untuk memperbaiki sistem sanitasi pada daerah yang mayoritas menggunakan tanki septic. SBS akan menampung semua air buangan kecuali lumpur (tinja) dari tangki septik. Walaupun air buangan dari SBS sebagian sudah diolah di tangki septik, tetapi tetap membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk memperbaiki kualitas bakteriologi.

Sistem ini di desain untuk mengalirkan bagian air buangan rumah tangga. Pasir, lemak dan benda padat lain yang dapat menggangu saluran dapat dipisahkan dari aliran pada tangki inteseptor yang dipasang diujung setiap sambungan yang menuju saluran. Padatan yang terakumulasi pada tangki interseptor diangkat secara periodik.

SBS pada umumnya cocok untuk daerah yang datar dan mempunyai taraf muka air tinggi.

Sistem Small Bore Sewer secara umum memiliki komponen berupa:

1. Sambungan rumah, dibuat pada inlet tangki interseptor. Semua buangan kecuali sampah memasuki sistem melalui bagian ini.
2. Tangki interseptor (Interceptor Tank), didesain untuk menampung aliran selama 24 jam untuk memisahkan endapan dari cairannya. Volumenya dapat menyimpan padatan yang secara periodik akan diambil.
3. Saluran berupa pipa plastik berlubang kecil (diameter minimum 50-100 mm) dengan kedalaman yang cukup untuk mengumpulkan air buangan dari sambungan sistem gravitasi dan dibuat sesuai dengan bentang alam.
4. Pembuang dan manhole, sebagai jalan masuk dan pemeliharaan saluran serta untuk menggelontor selama pembersihan saluran.
5. Vent, untuk memelihara kondisi aliran yang bebas.
6. Sistem pemompaan (jika diperlukan) untuk mengangkat effluent dari tangki interseptor ke saluran untuk mengatasi perbedaan elevasi diperlukan bagi sistem saluran dengan area yang luas.
7. Lahan pengolahan buangan untuk mengalirkan cairan dan jaringan pengumpul dan untuk menampung buangan padat hasil olahan dari tangki interseptor.
Aliran yang masuk adalah aliran rata-rata. Aliran maksimum dianggap sama dengan aliran rata-ratanya sedangkan kecepatan minimum tidak memiliki batas.

Aliran air tanah yang masuk ke dalam saluran (infiltrasi) terjadi bila letak sewer di bawah muka air tanah, inipun biasanya kecil sekali terhadap sewer yang baru, sehingga sering diabaikan dalam perhitungan aliran. Jadi perhitungan aliran infiltrasi ditentukan berdasarkan keadaan sewer dan muka air tanah.

Ukuran pipa minimum untuk sambungan rumah dengan small bore sewer sistem berdiameter 50 mm, sedang pipa minimum bagi sewer 100 mm.

Shallow Sewer

Shallow sewer adalah sewerage kecil yang dipasang dangkal dengan kemiringan yang lebih landai dibandingkan sewerage konvensional. Shallow sewer sangat tergantung pada pembilasan air buangan untuk mengangkut air buangan padat jika dibandingkan dengan cara konvensaional yang mengandalkan kecepatan untuk membersihkan sendiri (self cleansing velocity).

Shallow sewer lebih mudah dibandingkan sewerage konvensional dan lebih cocok sebagai sewerage sekunder di daerah kampong dengan kepadatan penduduk tinggi dan jalan lingkungannya kecil dimana tidak dilewati kendaraan berat dan sebagian besar penduduk sudah memiliki sambungan air bersih dan jamban pribadi tanpa pembuangan setempat yang memadai. Selain itu sistem ini cocok ditempatkan pada daerah dengan kemiringan 1%.

Tanki Septik dan Sumur Resapan

Penggunaan tangki septik paling banyak digunakan untuk pengolahan air buangan rumah tangga dan sistem ini cocok untuk sistem on-site sanitation walaupun kualitas bakteriologinya masih jelek.

Tangki septik yang sudah umum di Indonesia adalah toilet tuang siram atau istilah lain kakus leher angsa. Sistem ini mempunyai unit air perapat (water seal) yang dipasang di bawah pelat jongkok atau tumpuan tempat duduk sehingga dapat mencegah gangguan lalat dan masuknya bau ke toilet.

Air buangan dapur dan kamar mandi sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam tangki septik kecuali bila tanki tersebut direncanakan mampu menampung debit air buangan yang besar. Tangki septik paling banyak digunakan penduduk sebagai penampung sementara air buangan toilet karena biayanya yang relatif murah. Tangki septik harus diletakkan pada lokasi yang tepat agar tidak mencemari sumber air tanah.

Cubluk (Sumur Penampung)

Jamban cubluk atau kakus cemplung (pit latrine) merupakan sarana sanitasi sederhana yang umum digunakan di negara-negara sedang berkembang (terutama di desa-desa). Bentuknya sangat sederhana dan terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Sumur pengumpul tinja (cubluk)
2. pelat jongkok berikut pondasinya,
3. Bangunan pelindung (konstruksi bagian atas)

Beberapa jenis cubluk yang umum digunakan yaitu :

Jamban cubluk konvensional
1. Jamban berlubang tradisional dengan bentuk yang sangat sederhana tanpa ventilasi. (biasanya berbau dan lalat serta nyamuk dapat berkembang biak dengan cepat.

2. Jamban Cubluk Yang Diperbaiki dan Berventilasi (JCDV).

Jamban cubluk dengan lubang tunggal, yang direncanakan untuk penggunaan paling sedikit 2 tahun. Umumnya sesuai digunakan pada daerah yang air tanah dalamnya dan ukuran lubang tidak terbatas.

3. Jamban Cubluk Ganda Yang Diperbaiki dan Berventilasi (JCGDV)

4. Jamban dengan struktur permanent mempunyai 2 lubang yang dapat digunakan bergantian. Jamban ini tepat digunakan didaerah perkotaan, dimana masyarakat sanggup membiayai dan tanpa harus memindahkannya setiap tahun.

5. Jamban Cubluk Lubang Banyak Yang Diperbaiki dan Berventilasi.
Jamban lebih dari satu lubang yang lebih tepat digunakan di tempat-tempat umum.
Bau yang timbul dari dalam cubluk akan keluar akibat adanya aliran udara di ujung pipa ventilasi yang dapat terbuat dari PVC. Pemberian ventilasi ini juga memberikan peranan penting dalam mengurangi perkembangbiakan nyamuk dan lalat.

Penggunaan JCDV dan JCGDV direncanakan untuk pemakaian tanpa air, artinya tinja tidak perlu digelontor masuk ke dalam cubluk. Untuk menjaga agar cubluk tetap kering dan mencegah pengotoran air tanah, maka pembangunan cubluk tidak dilakukan dibawah muka air tanah. Pemakaian cubluk dilakukan bergantian selama periode tertentu. Setiap cubluk harus didesain dengan masa periode paling sedikit 1 tahun sebelum menutup cubluknya dan menggunakan cubluk yang lain. Setelah cubluk pertama terisi penuh sesuai masa periode desain yang telah ditentukan, pemakaian cubluk kedua baru dimulai. Bila cubluk kedua hampir penuh, maka cubluk yang pertama dikosongkan dan siap untuk digunakan lagi. Dengan cara bergantian maka kedua cubluk dapat digunakan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Karena kotoran tersimpan lama dalam cubluk yang sedang ditutup (tidak digunakan), maka organisme yang dapat menimbulkan penyakit dalam kotoran akan mati (kotoran sudah menjadi humus) sehingga tidak ada bahaya penyebaran penyakit dari cubluk yang akan digali (digunakan kembali).

Minggu, 29 Mei 2011

SUMBER_SUMBER AIR BUANGAN

Air buangan dari rumah tangga, bukan hanya air yang dipakai untuk menggelontor kotoran dari WC saja, melainkan juga air dari urinoir, air bekas mandi, air bekas untuk mencuci, maupun cucian dari aktivitas dapur, bahkan cucian dari wastafel.

Jenis air buangan tersebut karena sumbernya dari daerah pemukiman atau dari daerah domestik, maka air buangan tersebut dapat disebut : Air Buangan Domestik (Domestic Wastes).

Suatu kota, pada umumnya tata guna lahannya tidak hanya untuk daerah pemukiman saja, melainkan untuk berbagai macam penggunaan lain, misalnya untuk kantor pemerintahan, fasilitas sekolah, fasilitas balai pertemuan umum, fasilitas rekreasi, balai pengobatan dan rumah sakit, fasilitas perdagangan (komersial dan bisnis), industri, dan lain sebagainya.

Dari daerah-daerah tersebut diatas tentu akan dihasilkan air buangan karena aktivitas yang dilakukannya. Dari sekian banyak tempat-tempat dan daerah sumber penghasil air buangan, dapat diklasifikasi menjadi 3 golongan yaitu :

1.    Daerah pemukiman.

2.    Daerah komersial dan bisnis : hotel, perkantoran, bioskop, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.

3.    Daerah industri.

Namun begitu pengklasifikasian di atas tergantung pula dari karakteristik air buangannya. Misalnya air buangan dari suatu laboratorium lembaga ilmiah atau bengkel kereta api dimana karakteristik air buangan menyerupai karakteristik buangan hasil proses industri, maka air buangan dari tempat-tempat tersebut di atas dapat dikategorikan sebagai air buangan industri. Daerah-daerah lainnya diman air buangannya mempunyai karakteristik yang sama dengan air buangan domestik, maka air buangan dari daerah-daerah atau tempat-tempat tersebut dapat dikategorikan sebagai air buangan domestik.

Air buangan dari daerah komersial dan bisnis, ada yang dikategorikan sebagai air buangan domestic, ada pula yang dapat dikategorikan air buangan industri.

Jadi sebenarnya hanya ada 2 macam air buangan:

  1. Air buangan domestik
  2. Air buangan industri

Sabtu, 28 Mei 2011

TIPS MERAWAT “FLASH DISK”

Merawat flash Disk Agar Tahan Lama 
 
Kebutuhan akan tempat penyimpanan data yang relatif besar dan mudah digunakan membuat flash disk menjadi barang yang wajib dimiliki. Apalagi bentuknya yang mungil menjadikan perangkat yang diciptakan pertama kali pada tahun 1998 ini demikian praktis untuk dibawa ke mana-mana.

Agar flash disk tetap terjaga dan bisa bekerja dengan baik, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dengan saksama. Pertama adalah menjauhkan flash disk dari benda-benda yang memiliki medan magnet yang kuat seperti televisi,radio dan ponsel. Medan magnet yang terlampau kuat menjadi hal yang kerap membuat flash disk rusak. Selain itu, hindari flash disk terkena suhu panas yang terlalu tinggi, percikan air dan benturan karena hal ini dipastikan dapat merusak flash disk secara permanen. Di pasaran Anda bisa menemukan beberapa merek yang tahan air dan benturan, namun kendati demikian tak ada salahnya bukan untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut? Pastikan saat Anda meng-copy data ke flash disk, data tersebut sudah bebas dari serangan virus. Kalau flash disk sudah terjangkit virus yang berbahaya, tak jarang satu-satunya solusi adalah dengan memformat ulang. Langkah ini dikhawatirkan justru akan membuat usia flash disk menjadi lebih pendek. Jangan lupa untuk selalu menggunakan perintah "stop" atau "eject" sebelum Anda melepas flash disk dari port USB. Selain membuat flash disk cepat rusak, mencabut flash disk secara sembrono bisa membahayakan data yang ada di dalamnya. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan tutup flash disk supaya terhindar dari kotoran. Sangat dianjurkan untuk tidak terlampau sering melakukan proses hapus - tulis (delete - write) mengingat flash disk juga memiliki usia yang terbatas. Demikian pula saat bekerja, simpanlah data atau dokumen di dalam hard disk terlebih dahulu, jangan langsung ke flash disk. Hal ini dimaksudkan agar temporary file tidak akan tersimpan di dalam flash disk. Masuknya temporary file tentu akan menambah tugas flash disk dan otomatis mengurangi usianya.

Jumat, 27 Mei 2011

This Connection is Unstrusted

Membuka Halaman yang Ada Peringatan "This Connection is Unstrusted", mau kasih judul apa saya bingung! soalnya kali ini hanya saya menulis artikel sesuai pengalaman saya dan menjawab kesulitan dari teman - teman saya. Masalahanaya waktu setelah Install ulang Windows dan akhirnya sampai Install Firefox dan mencoba koneksi Internet dan membuka salah situs yang membutuhkan Login. Langsung muncul peringatan "This Connection is Unstrusted" Seperti gambar dibawah ini :


Nah apa maksudnya peringatan diatas,, kalau saya gak jago baca tulisan Inggris, dan Gaptek, kalau saya langsung saja cari cara biar gak muncul lagi dan berikut adalah cara saya mengatasinya.

Pertama Klik Tulisan I Understand the Risks


Kemudian Klik tulisan Add Eception...


Setalah itu muncul Window baru langsung, Klik saja Get Certificate


Kemudian tunggu sebentar, sedang mengoneksikan, setelah selesai Klik Confrim Security Exception





Selesai sekarang situs yang biasnya ada peringatan tersebut bisa langsung dibuka, misalnya Facebook, Blogger, Yahoo, Gmail dll.
Mungkin artikel ini sangatlah senderhana namun buat orang Gaptek seperti saya sangat bermanfaat , mungkin juga ada yang membutuhakannya.. semoga bermanfaat Buat Anda. 
 
sumber:  http://www.centralartikel.com/2011/05/membuka-halaman-yang-ada-peringatan.html

Kamis, 26 Mei 2011

LANGKA_LANGKA DALAM PENGOLAHAN CITRA


Mungkin sebagian besar orang mengetahuai langka-langka dalam pengolahan citra, akan tetapi sebagian orang juga belum tentu mengetahuinya, makanya diartikel kali ini arale akan membahas mengenai langka-langka dalam pengolahan citra, langsung aja ya takut kalian pada bosen kalau arale ngomong panjang-panjang..hehheeh
langka-langka dalam pengolahan citra
v  Mengukur kualitas data dengan descriptive statistics atau dengan tampilan citra.
v  Mengkoreksi kesalahan, baik radiometric (atmospheric atau sensor) maupun geometric.
v  Menajamkan citra baik untuk analisa digital maupun visual.
v  Melakukan survei lapangan.
v  Mengambil sifat tertentu dari citra dengan proses klasifikasi dan pengukuran akurasi dari hasil klasifikasi.
v  Memasukkan hasil olahan ke dalam SIG sebagai input data.
v  Menginterpretasikan hasil.
Mengamati citra pada layar adalah proses yang paling efektif dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada citra, misalnya tutupan awan, kabut, dan kesalahan sensor. Citra bisa ditampilkan oleh sebuah komputer, baik per satu band dalam hitam dan putih maupun dalam kombinasi tiga band, yang disebut komposit warna. Mata manusia hanya bisa membedakan 16 derajat keabuan dalam sebuah citra, tetapi bisa membedakan berjuta juta warna yang berbeda. Oleh karena itu, teknik perbaikan/enhancement citra yang paling sering digunakan adalah memberi warna tertentu kepada nilai DN tertentu (atau kisaran dari DN tertentu) sehingga meningkatkan kontras antara nilai DN tertentu dengan pixel di sekelilingnya pada suatu citra.
Sebuah citra true color adalah citra dimana warna yang diberikan kepada nilai-nilai DN mewakili kisaran spektral sebenarnya dari warna-warna yang digunakan pada citra. False color adalah teknik dimana warna-warna yang diberikan kepada DN tidak sama dengan kisaran spektral dari warna-warna yang dipilih. Teknik ini memungkinkan kita untuk memberi penekanan pada bentuk-bentuk tertentu yang ingin kita pelajari menggunakan skema pewarnaan tertentu. Pada contoh dari false color di bawah ini yang dibuat dengan komposit 432 dari citra Landsat 7, vegetasi muda, yang memantulkan near IR, terlihat merah terang. Kegiatan pertanian yang terkonsentrasi akan mudah dideteksi dengan adanya warna merah terang.
Kalau kita buat plot antara DN dan derajat keabuan untuk setiap pixel, garis yang terbentuk menggambarkan bentuk hubungan antara keduanya. Hubungan linier (seperti contoh di bawah ini) menunjukkan bahwa DN dan juga keabuan tersebar merata dalam kisaran nilai 0-255 pada citra.
Permasalahan dengan hubungan linier seperti ini adalah bahwa nilai DN dari bentuk-bentuk yang ingin kita tonjolkan mungkin terkonsentrasi pada kisaran kecil, sehingga derajat keabuan yang diberikan kepada nilai DN di luar daerah yang ingin kita tonjolkan sebenarnya tidak terpakai. Untuk memperbaiki kontras dari bagian citra yang kita inginkan kita bisa memakai kurva perbaikan yang didefinisikan secara matematis. Kurva ini akan menyebarkan ulang nilai derajat keabuan yang paling sering dipakai sehingga menonjolkan kisaran DN tertentu.

HAMBATAN DARI ATMOSFER

Material – material yang melayang dan tersebar di atmosfer berfungsi untuk menghambat, menyerap dan memantulkan tenaga radiasi matahari yang disebut denngan hamburan. Atas dasar besarnya material dan fungsi dari material hamburan, maka hamburan diklasifikasikan menjadi :

1. Hamburan
Hamburan ini terdiri dari material maupun unsur kimia yang sangat ringan seperti nitrogen, oksigen, gas, ozon dan sebagainya. Diameter dari hamburan ini lebih kecil dari spekrtum tampak. Hal ini dicirikan dengan warna langit yang kebiruan. Karena butiran hamburan lebih kecil dibandingkan panjang gelombang pada spektrum nampak maka banyak tersebar pada saluran biru (0,4 – 0,5 μm). Lillesand dan Kiefer (1979) menyebutkan bahwa hamburan Rayleigh menyebabkan foto hitam putih nampak berkabut sedangkan pada foto berwarna memberikan warna abu kebiruan yang mengurangi ketajaman objek pada foto.

2. Hamburan Mie
Hamburan jenis ini terisi oleh debu, kabut, asap, dan sebagainya. Material – material tersebut memiliki diameter yang hampir sama dengan spektrum nampak karena inti kebiruan ini menempati lapisan atmosfer yang tersebar dibawah hamburan Rayleigh. Hal ini dicirikan dengan warna langit yang keputihan pada waktu cerah. Hamburan ini banyak tersebar pada spektrum hijau (0,5 – 0,6 μm).

3. Hamburan Non Selektif
Hamburan ini memiliki diameter yang lebih besar dari spektrum nampak dengan material seperti asap, debu, uap air, CO3 dan sebagainya. Hamburan ini memiliki ciri warna langit yang gelap (awan kumulonimbus). Hamburan ini memliki fungsi yang berbeda tergantung dari unsur kimia atau material yang dikandungnya. Kandungan material atau unsur kimia tersebut dapat berubah tergantung kondisi dari permukaan bumi. Bila semakin banyak hamburan non selektif memungkinkan terjadinya penutupan atmosfer bagian bawah, unsur kimia mempengaruhi tingkat penyebaran pancaran matahari. Penyebaran hamburan ini semakin luasakan mendesak hamburan yang lebih ringan, terutama hamburan yang mengandung unsur karbon.

PENDIDIKAN GENERASI MUDA


Program mengatasi krisis multidimensional, yang meliputi kehidupan ekonomi, sosial budaya dan agama, pemerintahan dan keamanan harus merupakan topik yang utama dan penting dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena kondisi inilah yang mengarahkan bagaimana dan apa bentuk kepribadian generasi muda demi masa depan bangsa yang terletak di tangan mereka. 
Selama ini pemerintah dan LSM tampaknya berupaya dan menyusun program pemberdayaan anak, tetapi boleh dikatakan tidak membawa arti dan hasil yang penting dalam usaha pengentasan persoalan anak.  
Apalagi upaya pemberdayaan anak yang dilakukan oleh LSM-LSM berjalan sendiri-sendiri dan bukan mustahil selalu sarat dengan missi dan kepentingan para LSM atau penyangga dananya baik lokal, nasional maupun internasional.
Akibatnya, banyak program pengentasan anak jalanan atau anak kurang beruntung hanya menghamburkan dana dan tidak efektif.  
Sementara itu tidaklah mengherankan bila hampir 90 persen LSM Anak di Indonesia terkesan memanfaatkan anak sebagai komoditas penghasil bantuan dana dari luar negeri.  
Adapun hal yang lebih penting untuk kita cermati adalah masalah pelaksanaan pendidikan anak. Kenyataan menunjukan turunnya daya dan kemampuan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dan membiayai secara layak.
Seperti dipaparkan Deputi Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Departemen Pendidikan Nasional Rachmat Sentika, jumlah anak putus sekolah di Indonesia cukup besar.(“Antara:”15/7-2004).  
Banyak anak laki-laki hanya bersekolah selama 6-7 tahun, sedangkan anak-anak perempuan hanya bersekolah 4-5 tahun saja. Jadi, anak perempuan lebh banyak yang tidak lulus SD. Juga persoalan anak jalanan yang menjadikan jalan sebagai tempatnya untuk kerja. Karena itulah, program wajib belajar sembilan tahun harus lebih ditingkatkan.
Selain itu kita pun tak dapat mengenyampingkan pengaruh negatif arus globalisasi informasi yang begitu deras melanda masyarakat Dunia Ketiga khususnya dalam hal ini Indonesia. Kita tak bisa menutup mata dalam hal ini yang sudah merujuk dalam kenyataan terkondisisnya dekadensi moral dan kualitas anak didik akibat pengaruh dari globalisasi informasi melalui media masa elektronik (televisi, radio, internet) maupun media cetak. Dan siapapun tak bisa membantah bahwa media massa tersebut benar benar berfungsi sebagai media atau sarana “pendidikan informal” yang tentu saja disukai anak didik. Dan tidak mengherankan bila gaya hidup permisif kini berkembang di kalangan anak muda dan hal itu jelas menunjukan dekadensi moral dan pendangkalan nilai nilai akidah agama.

CARA BUAT DAN MENDAFTAR TWITTER


TwitterDemam social networking yang melanda Indonesia mulai terasa saat facebook menjadi booming di Indonesia. Mulai dari selebritis, remaja, ibu rumah tangga, anggota DPR, dan bahkan saudara saya yang masih SD sudah punya account facebook. Facabook seakan menjadi sesuatu yang wajib untuk dijamah setiap hari. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi terus saja online.

Untuk sebagian orang, ada yang merasa tidak nyaman dengan keramaian, dan merasa kalau facebook sudah terlalu ramai. Maka sudah mulai banyak orang yang mulai untuk membuat account twittter. Dan ternyata twitter mengalami pertumbungan yang jauh lebih pesar dari pada facebook. Tentu karena untuk membuat dan menggunakan twitter sangat sangat mudah, dan jauh lebih mudah dari pada membuat email di yahoo. Twitter is so simple hanya update status dan membalas status, only thats…

1. buka http://www.twitter.com



2. klik sign up



3. isi data diri yang diperlukan



4. klik Create my account

5. finish..

selamat anda sudah behasil membuat account twitter..

CARA BIAR BLOG KITA TERLIHAT PROFESIONAL

Kegiatan ngeblog bukanlah kegiatan yang mudah. Mudah dalam arti mencari popularitas dan nilai jual yang baik terhadap blog tersebut. Memang secara konsep kegiatan ngeblog mudah, yaitu hanya kegiatan menulis artikel dan kemudian mempublikasikannya. Tetapi apakah semudah itu untuk terkenal ? Jawabannya adalah tidak. Banyak sekali faktor penentu agar blog kita terlihat bagus dan profesional yang nantinya akan membuat blog semakin terkenal.
Blogging adalah salah satu kesempatan untuk berinteraksi dengan pengunjung blog. Membuat relasi yang hangat dengan pembaca adalah hal yang terpenting. Sehingga kita tidak seharusnya berbohong mengenai jumlah subscribers, Page Rank, pendapatan dari blogging, atau hal-hal lainnya. Pada saat memposting artikel, kita bisa bicara jujur dengan calon pembaca, misalnya sebagai blogger yang kurang pengalaman atau blog kita baru, maka kita belum mempunyai banyak pengunjung dan pengikut.
Jika merasa blog kita kurang pengunjung, teruslah memposting artikel yang bermutu, lakukan survey tentang artikel apa yang sedang diminati, memberikan komentar secara positif di blog lain, ini adalah cara menjual blog secara profesional. Ketika anda berkunjung ke blog yang sepi (seperti blog ini…), pelajari apa yang kurang, lalu perbaiki.
Berkunjunglah ke blog lain yang mempunyai tema sama. Lihat para master disana. Bandingkan blog mereka dengan blog kita, dari isi artikelnya, tata tulisnya, pemilihan template, pengaturan iklan, dll. Jika kita menemukan blog favorit, hendaknya tidak menirunya, tetapi belajarlah dari situ. Demikian juga ketika kita berkunjung ke blog yang tidak begitu kita suka, pelajarilah. Apakah blog tersebut terlalu banyak iklan, memasang gambar yang tidak pas yang pada akhirnya mengganggu kita saat membaca artikel, dll. Lalu bandingkan dengan blog kita, apakah blog kita terlihat seperti ini?
Jika kita menggunakan template gratisan, segeralah modifikasi. Karena banyak orang lain diluar sana yang akan mempunyai tampilan blog yang sama dengan blog punya kita. Ini menjadikan blog kita terlihat kurang profesional.
Jika PR kita masih nol (0), ya jangan memasang widget untuk menunjukan PR kita. Pilih-pilih lagi untuk memasang widget, karena jika salah memasang widget, maka pengunjungpun akan segera meninggalkan log kita.
Saya pernah menemukan sebuah blog dengan komentar cukup banyak, anehnya pada komentar-komentar tersebut tidak ada link yang mengarahkan saya kepada si pemberi komentar. Saya berpendapat ini pasti komentar palsu. Sebaiknya kita tidak memberikan komentar palsu kepada artikel kita sendiri. Biarkan pembaca dengan tulus memberikan komentar secara obyektif. Jika kita ingin mendapatkan komentar pada artikel kita, ya berkunjung ke blog lain dan tinggalkan komentar disana. Paling tidak pemilik blog tersebut membalas komentar kita dengan link yang kita tinggalkan karena penasaran siapa kita.
Memberikan komentar di blog lain juga ada peraturannya. Spam jelas tidak disuka oleh pemilik blog atau pembaca lain. Berkomentar dengan baik pasti akan mengarahkan pengunjung ke blog kita.
Hhh…kayaknya panjang banget saya nulisnya, gak kerasa. Tapi begini kesimpulan jika anda ingin blog anda terlihat profesional :
  1. Jangan memasang statistik palsu. Pengunjung pasti tahu kok.
  2. Bicaraah tentang pengalaman anda sendiri.
  3. Tanggapilah setiap komentar dengan baik.
  4. Berterima kasihlah kepada pembaca atas komentarnya.
  5. Jangan menyerah, butuh waktu lama untuk membuat blog bagus dengan banyak pengikut.
  6. Selalu memposting artikel baru walau tidak ada yang berkomentar. Paling tidak akan menambah jumlah artikel blog anda dan membantu google untuk mengindex blog anda.
Bagaimana menurut anda? Saya yakin artikel saya ini banyak yang kurang karena pengalaman blogging saya juga minim, jadi jika anda memberikan saran atau kritik, dengan senang hati saya menerimanya. Ya paling tidak kita bisa berbagi bersama.

sumber : http://yogopunyablog.blogspot.com/2009/11/cara-membuat-blog-terlihat-profesional.html

LINGKUNGAN DALAM KONSEP EKOSISTEM

Bila manusia ingin memecahkan masalah lingkungan maka perlu memahami sistem lingkungan dimana manusia itu berada dan untuk memahami sistem lingkungan maka perlu memperdalam prinsip-prinsip Ekologi...

Apa yang dimaksud dengan ilmu Ekologi.?
Apakah ilmu Ekologi sama dengan ilmu Lingkungan?

Ilmu Ekologi :
Ilmu yang mempelajari interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungan fisiknya dan dengan mahluk hidup yang lainnya.

Ilmu Lingkungan :
adalah interdisipliner yang mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan mahluk hidup lain dan dengan lingkungan abiotis ( materi dan energi ).

Jadi Ekologi adalah ilmu yang mendasari pengetahuan lingkungan. Dalam ilmu Lingkungan, maka manusia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan atau ekosistemnya.

EKOSISTEME
kosistem merupakan suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari komunitas berbagai spesies yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik.

Ekosistem memiliki komponen-komponen yang menunjukan keterkaitan dan ketergantungan satu dengan yang lainnya.

KOMPONEN EKOSISTEM
Tediri atas komponen biotik ( hidup ) dankomponen abiotik (tidak hidup).
Komponen Biotik, yaitu mahluk hidup yang memiliki berbagai peran dalam ekosistem, terdiri dari;

a. Produsen :
yaitu tumbuh-tumbuhan (disebut produsen karena melakukan fotosintesis)
b
. Konsumen :
yaitu hewan dan manusia (disebut konsumen karena tidak dapat melakukan fotosintesis)berupa herbivora ( pemakan tumbuh-tumbuhan ), karnivora ( pemakan daging ) dan omnivora ( pemakan segala ).
Komponen Abiotik, terdiri dari :
Faktor kimiawi : yaitu senyawa anorganik ( H2O, O2, CO2, mineral dsb) dan senyawa-senyawa organik ( karbohidrat, protein dsb ).

faktor fisis : yaitu cahaya, suhu kelembaban, angin, pH, salinitas dsb.
komponen-komponen ekosistem diperlukan oleh setiap mahluk hidup untuk
  • menyediakan sumber daya untuk kebutuhan dan kelangsungan hidupnya, dan
  • membentuk kondisi lingkungan

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites